Minggu, 08 Oktober 2017

MENYUSURI JALAN VETERAN JAKARTA

OUD BATAVIA, SERI : RIJSWIJK ( JL VETERAN )


Batavia lama ( Oud dalam bahasa Belanda ; Old dalam bahasa Inggris ) sebelum abad ke-19 warga Belanda menepati Kota lama (Kota tua) karena lingkungan yang tak lagi sehat kawasan itu perlahan ditinggalkan dan mulai menuju Selatan Batavia. Salah satunya adalah kawasan Jalan Gajah Mada (Molenvliet), Jalan Majapahit (Rijswijkstraat), Jalan Juanda (Noordwijk) dan Jalan Veteran (Rijswijk). Jalan Veteran sendiri menjadi Elite dengan gaya Eropa sejak Sir Thomas Stamford Bingley Raffles bertempat tinggal disana tahun 1812 yang sebelumnya beliau tiba di Hindia - Belanda (Indonesia) tahun 1811sebagai Gubernur Jawa dan berada di Buitenzorg (Bogor) atas pengalihan kekuasaan Belanda kepada Inggris. Beliau menghancurkan rumah-rumah Tionghoa beserta toko-tokonya lalu membangun ulang kawasan tersebut.

Ketika menyusuri Jalan Veteran ini, dari Markas TNI AD ke Stasiun Juanda  terdapat 23 bangunan unik yang sebagian merenovasi sebagian pembaharuan warna dinding sebagian benar-benar terlihat berada di pertengahan abad 19. 

Yuks kita susuri bangunan - bangunan tersebut apa aja sih..

1. ASN  (Aneka Selera Nusantara)
  
Bangunan ini lebih ceria dari yang lain mungkin karena dekorasi yang sampai halaman terdapat banyak tanaman dan musik yang hingar bingar sampai membuat rekan saya hari ini, Ade Nita ingin dangdutan wakakkaa.. yapp meski bangunan ala interior Eropa konsep mah tetap Nusantara hehee.. Jadi pengen kuliner kapan-kapan.. eh.


2. Ayam Taliwang Khas NTB (Nusa Tenggara Barat)

Melewati bangunan yang hari ini tutup itu baca papannya aja bikin baper.. eh laper hhee duh beneran pengen kuliner.

3. Satu bangunan tertutup berwarna putih tanpa nama.. mungkin belum ada yang menyewa, minat?

4. Limkie Kopitiam ( Kedai Kopi )

Nah yang saya lewati ini lebih kekinian, Cafe dengan konsep yang awalnya berada di Malaysia atau Singapura dengan sajian Kopi atau minuman ringan lainnya dan makanan kecil seperti kentang goreng atau roti bakar.

5. Wong Palembang

Masakan khas nusantara selain NTB lainnya adalah Palembang seperti pindang dan tentunya pempek melewatinya membuat saya tidak sabar segera tiba di tanahnya tanggal 21-22 Oktober kelak bersama komunitas yang menjadi Jembatan akan tulisan saya lainnya.. Backpacker Jakarta

6. The Royal Panji Society

Entah ini komunitas atau resto haaha bangunan dua pintu ini unik dengan beberapa foto hitam putih dan warna dinding merah hitam sepertinya bangunannya sangat adem sampai ada 2 orang dewasa laki-laki dan satu anak kecil tertidur di hari yang panas ini hehee..


7. Satu bangunan yang dahuluya resto

Berikutnya cukup luas sayang tidak diizinkan masuk oleh kakek-kakek yang entah siapa saya dan rekan kepo banget ketika mengintip pintu yang terbuka satu ada interior eropa yang melengkung seperti berbahan bata, gambar disamping adalah kayu-kayu yang lama yang dibuang.. rekan saya berpendapat jika pemilik Museum Tengah Kebun bapak Syahjril Djalil tahu, dibeli kali kayunya .. hahaa saya malah berpikir gausah nunggu dia juga maunya sih kirim ke Museum Kayu di Kalimantan, tapi kejauhan wakakka.. bangunan sempat membuat rekan saya bolak balik karena terpancing Interior gaya Eropa barusan hahaa..


8. Indonesian Heritage Trust






Kali ini sayalah yang terpancing hahaa.. karena disamping pintu dan dindingnya keseluruhan terdapat foto hitam putih tentang bentuk Jakarta (batavia) pada masa pertengahan abad 19. Saya bahkan mengintip isi ruangannya dan tadinya berminat masuk untuk sekedar mengobrol tentang komunitas ini tapi saya dikunci ( jangan ditiru ; mengintip, ckckck ) menurut rekan saya tempat ini biasa untuk seminar para penyuka bangunan-bangunan gaya Eropa di Indonesia ada IG nya juga lho bisa di Follow @Indonesianheritagetrust.

9. Bangunan lagi-lagi tanpa nama

Meski tertutup, bangunan seluas 2 meter itu berisi buku yang bertumpuk wew.. jadi ingat rumah kawan bukunya menimbun, kali ini saya tidak mengintip tapi kacanya aja yang terbuka sedikit memperlihatkan aurat (isi / bentuk) bangunan tersebut hee.

10. Bangunan dengan dua pintu yang saya pikir tempat tinggal

Kenapa? karena ketika mengambil gambar kebetulan ada penghuninya kembali. bangunan ini satu-satunya versi saya yang minimalis tapi indah, mungkin karena cat yang segar dana bunga Bougenville sedang mekar hmm.. saya menyesal harusnya saya mengganggu penghuni tempat tinggal sekalian untuk mengetahui dalamnya ups cem detektive aja lama-lama hahhaa

11. Merdesa Kofie

Lagi-Lagi Cafe..!! yang ini gaya penulisannya unik karena biasanya kedai kopi dengan Coffie, Kopi, Kopitiam, cafe, ini Kofie ... Merdesa sendiri mengacu pada keberadaban. memiliki IG @merdesakoppie tapi ups bukan sembarang tempat kumpul, Merdesa Kofie memiliki konsep tempat rapat yang santai dengan sajian yang harganya merdesa.. dalam aneka rasa kopi.

12.  Veteran Coffe & Resto

Nah ini dia resto yang sesuai dengan nama jalannya hheee.. mungkin karena letaknya yang berada di tengah dari sepanjang Jalan Veteran.

13. Dapur Babah Elite

Bangunan yang satu ini agak berkelas dengan banyak patung batu era hindu dan mengingatkan pada resto loro djongrang, di kawasan Cikini eh bener aja seperti satu grup hhee

14. Jaringan Kota Pusaka Indonesia

Dengan Museum Pusaka yang berada di Taman Mini Indonesia Indah ada hubungannya gak yaa..



15. Bangunan dengan pintu kayu ini menjadi pemukiman dimana sekilas seperti rumah jika tak melihat keatas yang mengingatkan saya bahwa saya sedang menyusuri bangunan

16. Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) Veteran

Bangunan lainnya agak membuat tertegun bagaimana tidak dengan luas 4 pintu tanpa nama berisi kanan kiri jajanan entah sate, minuman dingin dan yang pasti rami pengunjung..
mungkin dalamnya luas kali yaa..







17. Ragusa Es Italia

Inilah bangunan yang menjadi cikal bakal saya ingin menelusuri Jalan Veteran berikut "masa lalu" nya haha
dengan konsep Ice Krim dan minuman dingin tempat ini menjadi sangat populer dibangun sejak 1932. lalu dengan nama yang sangat Eropa bagaimana bisa yang menjual adalah keturunan Tionghoa?

Ragusa bersaudara berkebangsaan Italia, Luigie dan Vicenzo mereka datang ke Batavia guna belajar menjahit, saat lulus mereka pergi ke Bandung dan bertemu wanita Eropa yang memiliki perternakan sapi dan diberilah Ragusa bersaudara susu sapi yang banyak yang kemudian dimanfaatkan untuk membuat ice cream. Bandung menjadi pertama kalinya cikal bakal usaha es krim Ragusa karena akhirnya ternyata banyak peminat dibantu tiga saudara Ragusa lainnya dan Jo Giok Siang.

Nah salah satu Ragusa bersaudara yaitu Fransesco menikah dengan Putri teman menjahit Ragusa bersaudara tersebut Jo Giok Siang yang bernama Liliana. sehingga ketika mereka kembali ke Italia usaha tersebut diteruskan saudara Liliana, Ragusa bersaudara mencoba peruntungan Es krim tersebut pertama kali tahun 1932 meski sepi pengujung di periode kemerdekaan Indonesia karena warga negara Eropa yang kembali ke Tanah airnya kini, usaha tersebut semakin ramai berkat Suami - Isteri adik dari Liliana.

Tidak selalu Cafe dan kuliner bangunan berikutnya dengan lebih luas adalah usaha dalam bentuk lain salah satunya profesi seperti :


18. Respati & Widjaja Lawfirm
19. Melda's Boutique
20. PT. Wahgo International
21. Kenwood (Radio Komunikasi)
22. Bear & Co

Rijswijk ( Jalan Veteran ) sendiri dahulunya juga tempat berbagai bisnis dari orang Eropa khususnya perancis, Seperti Hotel, Toko Roti, Menjahit, Studio Foto dan lain sebagainya.

Nah .. Seru kan menyusuri Jalan yang seolah pergi ke Era awal abad 19. nantikan postingan lainnya yakkss Terimakasih telah membaca .. See U next..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar